Selasa, 20 Januari 2015

ketika cinta perlu di ucap

     aku tahu hari ibu sudah lewat, sebulan yang lalu. dan aku juga tahu, bahwa hari ibu bukan hari yang lalu, tapi hari-hari yang aku lalui bersama ibu sejak pertama aku lahir di muka bumi ini.
     tak banyak kata yang telah ku ucap. tak banyak cerita yang pernah ku rangkai. tak banyak pula gambar yang pernah ku bingkai. bahkan bisa ku hitung berapa kali kata sayang ku ucap, mungkin tak lebih dari sepuluh. 
     aku yakin, ibu tak pernah tau berapa besar rasa sayang, cinta, dan kasihku ini. namun aku yakin atas rasa-rasa indah darimu untukku, ibu.
     mungkin tetesan air mata dalam setiap doa yg terlantun tak pernah ibu lihat, tangisan di dinginnya malam tak pernah ibu dengar. hanya kesan terluarlah yang ibu rasa tiap harinya.
     aku malu, ibu. sungguh malu. aku tak mampu mengungkapkan rasa ini padamu. padamu ibu, yang telah jauh berbeda. matamu tak lagi secerah kasihmu. tubuhmu tak sekuat cintamu. juga tanganmu yang tak seerat pelukan sayangmu.
  aku sadar, aku belum bisa membahagiakanmu, tak akan mampu membalas jasamu, bahkan aku tak mungkin sanggup mengganti setetes asimu.
tanganmu tak segan mengikat rambutku, membelainya dengan lembut. tanganmu tak segan menyuapi aku yang harusnya tak lagi bermanja padamu. juga bibirmu yang tak pernah kelu menasehatiku.
     aku yang selalu merasa bisa segalanya, aku yang selalu minta ini itu, aku yang selalu merasa dewasa, dan aku jugalah yang selalu bertindak kekanakan di depanmu. aku masih kecil di matamu, ibu. 
     aku yang selalu minta disuapi, aku yang selalu ingin tidur dipangkuanmu,  aku yang ingin selalu didekap dalam doamu, aku jugalah yang selalu membuat sendu dimatamu.
     aku sadar teramat sangat. bukan harta yang ibu minta. bukan penghargaan yang ibu harapkan. bukan lantunan doa penuh cinta yang ibu mau. tapi kebahagiaanku yang kelak menjadi kebahagianmu. 
     aku tau, kecil kemungkinan untuk ibu membaca tulisan ini. aku juga tau, tangkai bunga dan sepotong kue tak mampu menggantikan sebuah kalimat cinta yang tak terucap. aku juga tau, satu detik bersamamu mungkin lebih berarti saat ini.
     tapi sekarang aku juga tau, ibu.
     kata cinta itu perlu ku ucap.
     aku mencintaimu, Ibu.

dari aku yang dulu menyita waktumu dan kini belum bisa membagi waktu untukmu.

Sabtu, 17 Januari 2015

#miladkutub

assalaamu'alaikum buat para kutubers dimanapun berada.
kemarin dapet info dari group kutub 25 kalo kutub lagi ngadain lomba (?) menulis dalam rangka "milad kutub". dari situ, saya udah kesentuh buat ikutan dan kali ini baru dapet kesempatan buat menuangkan yg ingin diceritakan.
dikesempatan kali ini, saya pengen nyeritain alesan kenapa mau masuk kutub kekeke
awalnya, ada beberapa orang di odoj yg ngepost cara buat gabung di kutub.
awalnya ga tertarik dan ngerasa ini 'radikal' banget ✌
tapi.... setelah nanya-nanya ke kak Nueve, langsung 'oke, gabung'. mahaha alhamdulillaah.
sebelum kenal sama kutub, dulu pas SMA sering tahajud bareng temen di rumah masing-masing. sistemnya sama kaya kutub, nge-missedcall-in sampe bangun. nama temenku itu, Rindu. iya, Rindu, Rindu Nurma Illahi. bagus kan namanya? muehehe ✌
tapi...... beranjak ke bangku kuliah, kami dipisahin oleh universitas yg juga dipisahin oleh laut di negara yang berbeda, Malaysia. mulai saat itu, kami jadi jarang ngebangunin waktu tahajjud. bahkan hampir ga pernah. di sini mulai timbul kerinduan akan 'tahajud bareng' itu. tahajud sendirian sama tahajud bareng itu memberi kesan yg berbeda, sangat berbeda malah.
dari sinilah yg ngeyakinin tekad buat ikutan kutub, "biar ga tahajud sendirian".
dan subhanallaah, semenjak gabung di kutub, intensitas tahajudnya jadi agak naik. walaupun juga ga jarang kelupaan.
disinilah peran berantainya para kutubers, ngebangunin yg belum bangun.
yaaaa meskipun ga ngejamin pasti bangun tiap di misscall, setidaknya udah berusaha buat bangun dan ngebangunin yang lainnya. wuhuhu
buat yg belum gabung. yuk buruan gabung dan rasakan sensasinya! muehehe

selamat ulangtahun yg pertama buat kutub. dari para penggagas, pendiri, pengurus, sampai para anggotanya.
semoga senantiasa dalam rahmat dan lindungan Allah.
semoga tiap missedcall-annya dihitung pahala sama Allaah.
semoga selalu istiqamah dalam ibadah dan tahajudnya.
barakallaahuuu 🎁🎉🎂