Jumat, 07 Juli 2017

Harus punya malu

Bismillaah.
Assalaamu'alaikum warohmatullaah 💕
Bagaimana kabar imannya?  semoga jauh lebih baik dan stabil walaupun abis ditinggalin sama bulan ramadhan. Iya, ditinggalin semoga bukan ninggalin :")

Kaya judulnya, harus punya malu.
Semua manusia berakal dan beriman harus(nya) punya malu.
Malu kalau melakukan dosa.
Malu kalau berbuat maksiat.
Malu kalau pamerpamer pahala.
Malu kalau minta-minta sama Allah pas ada maunya doang.
Yang parah, malu kalau lupa bersyukur sama nikmat Allah dan kerjaannya cuma ngeluh doang :(
Apalagi cuma inget sama Allah pas lagi ada masalah, pas lagi bahagia? Allah dikemanain?
Padahal Allah yg ngasih rasa bahagia itu buat kita.
Astaghfirullaah :(

"segala sesuatu telah ditakdirkan sampai rasa malas dan semangat sekalipun". (HR Muslim dan Ahmad)

Manusia emang tempatnya khilaf dan salah. Cuma kalo dipikirpikir mau sampe kapan? Malu dong kalo jatuh ke lubang yg sama berkali-kali. Masuk dalem comberan yg sama padahal uda idup di sekitar itu puluhan taun.

Banyak yg bilang gausa ungkit masa lalu. Tapi kita tetep harus belajar dari pengalaman. Kalau ternyata jantung kita bakalan berdebar abis minum kopi, ga salah kan kalo kitaa berenti minum kopi?  Toh orang yg hari kemarinnya lebih baik dari hari ini itu adalah orang yg merugi.

Kita yg tau diri kita itu gimana. Tapi ada Allah yg lebih tau daripada kita. Itulah kenapa kita ga boleh sosoan 'mengatur' hidup kita. Kita kudu malu sama Allah.
Minta ini itu setiap hari. Kalau ngga dikasih langsung ngejudge kalau Allah jahat. Allah ga sayang kita. Allah gamau hambanya bahagia. Padahal Allah uda ngasih semua yg kita butuhin. Semua yg sesuai buat kita. Semua yg baik buat kita. Cuma kita ya gitu, suka gasadar sama kebaikan Allah. Suka lupa husnudzon sama Allah :(

"Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”  (QS. Al Baqoroh:216)

Kita kadang suka lupa sama hal-hal kecil bernilai besar yg uda Allah kasi buat kita. Allah uda kasi kita hidup dan kehidupan, Allah kasih kita akal pikiran, Allah kasih kita keluarga dan teman-teman yg baik, Allah kasih kita nafas dan cahaya matahari. Dan masih banyak lagi nikmat yg uda Allah kasih dan ga mungkin kita hitung.

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS An. Nahl:18)

Allahu rahman.
Terlalu banyak nikmat yg Allah kasih buat kita. Dan kita masih gamau bersyukur sama Allah. Harusnya kita punya malu.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim:7)

Harusnya kita punya malu.
Malu ga pernah bersyukur sama Allah :(
Padahal Allah uda janjiin ke kita, yg mau bersyukur nikmat itu bakal Allah kasih lebih. Kurang baik apasih Allah?  Kita cuma disuru bersyukur.

Jangan pernah ngaku uda bersyukur kalo sholat masih bolong, dzikir engga pernah, tilawah apalagi. Tiap hari ngeluh kenapa dapet cobaan yg susah. Kenapa doanya gapernah dikabulin. Kenapa kenapa kenapa?

Mau minjem uang aja syaratnya banyak. Lah ini mau idup enak penuh berkah nanti mati masuk surga tapi ga mau menuhin syaratnya? Talk to my hand :")

Rasulullah yg uda pasti masuk surga aja ibadah ga pernah tinggal, sholat  sampe kaki bengkak, menebar kebaikan setiap saat, hidup sederhana dan ga penah sombong. Terus kita ini siapa? Lebih hebat dari Rasulullah? :(

"Dan Dialah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu kembali (pada hari kebangkitan). Sungguh, manusia itu sangat kufur nikmat." (QS.  Al-Hajj:66)

Allah Maha Tahu. Bahkan Allah uda ngasi tau ke kita bahwa manusia itu kufur nikmat. Allah uda ngasi warning, jangan sampe kita jadi manusia yg kufur. Tuh, kurang baik apa Allah? Sebelum kita lupa Allah uda ingetin kita.

Astaghfirullaah :(
Harusnya (kita) punya malu.
Malu kalau uda nulis tapi ngga ngejalanin. Malu kalo uda share tapi ngga ngelakuin.

Semoga ini bisa jadi pengingat bersama.
Kalau kita harus punya malu.

Afwan minkum.
Barakallaahufiik. 

Sabtu, 23 Juli 2016

kepo?

Kepo?

Kepo? Keppo? Keppow?
Iya.. kepo. Apasih kepo itu?
Ciyeee, udah mulai kepo :D muehehe

Kepo, kepo adalah sebuah ungkapan utnuk menggambarkan rasa keingintahuan yang teramat sangat ingin tau. Kalau dipersentasikan mungkin rasa ingin tahunya bisa mecapai lebih dari 80% *ups
Kepo saat ini merajalela. Sampai ada yang menyatakan, ‘kalo dulu malu bertanya sesat di jalan. Kalo sekarang nanya dikit dibilang kepo’ .

Jadi, bagaimana sih Islam menanggapi tentang per-kepo-an ini?  Check this out
Kepo secara umum dapat kita bagi menjadi 2; kepo positif dan kepo negative.
Kepo positif adalah rasa keingintahuan dalam hal-hal yang baik, seperti saat menghadiri majelis ilmu. HR. Abu Daud, ‘sesungguhnya obat dari ketidak tahuan adalah bertanya’.
Berangkat dari sini, kita diperbolehkan untuk kepo. Kepo dalam kebaikan, kepo dalam belajar, kepo dalam mencari tahu suatu kebaikan. Bahkan rasulullah SAW. Pernah bertanya kepada Bilal bin Rabbah. Bagaimana terompah (sandal/sepatu)nya sudah berada di surga sedang ianya masih hidup di bumi? Karena bilal bin Rabbah selalu menjaga wudhunya hingga menjadi amal unggulannya.
Firman Allah dalam QS Al-Ahzab:21 “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. Nah, bagaimana kita mengetahui apa-apa saja yang ada pada diri Rasulullah SAW kalau kita ngga ngepoin shiroh nabi? Kita tahu darimana kalau Rasulullah itu pribadi yang baik akhlaknya? Yang cerdas akalnya? Yang kuat fisiknya? Yang baik aqidah dan imannya?
Kedua, kepo negative adalah rasa keingintahuan atas hal-hal yang kurang baik, yang sia-sia, yang tidak berguna, bahkan bisa jadi ujung-ujungnya dosa. Na’udzubillahimindzalik.
Berangkat dari Firman Allah ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus), dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.” (QSAl Hujurat: 12) dan HR Tirmidzi, dimana Rasul pernah berkata “diantara tanda – tanda kebaikan islam nya seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak baik bagi diri nya”
Kepo akan hal-hal yang tidak berguna dan tidak bermanfaat ini bisa menjatuhkan kita pada dosa. Contohnya kalo kita lagi di kampus deh. Ada cewe cowo yang jalan berduaan, pasti ada rasa kekepoan yang muncul; eh mereka pacaran ya? Udah brapa lama ya? Kok ga heboh ya di kampus? Waaah apa mereka diem-diem uda jadian ya? Kok bisa ya? *ceksemuasocmedyangada* wes, mereka kemarin berduaan foto. Mereka nanana blablabla bliblibli blublublu.
GLEK! Selain kepo ternyata kita uda kejebak sama godaan setan yang lain; menggunjing dan suudzon. Ininih yang susah. Kita susah menjaga pikiran kita yang bisa meliar karna hal kecil, yang bisa bikin kita mikir ini-itu. Apalagi kalo ditambah rasa ingin tahu yang mendalam dengan mencari tau ditempat yang salah (read: engga tabayun sama si target atau orang yang tau).
Jadi……. Intinya…….adalah……… Kepo itu boleh, asal? Pada tempatnya. Asal? Pada porsinya. Asal? Ada manfaatnya. Yang penting kita bisa menempatkan kepo kita di dalam kebaikan dan tidak merugikan siapapun. Satu lagi, kalo ada yang ngepoin kita langsung, jangan dibilang kepo ya. Mungkin si dia lagi mau tabayyun. Yaaa daripada dia ngepoin kita sama orang lain kan yaaa :D yang perlu diinget juga, dalam hal perkepoan dan pertabayunan, kita juga ga boleh lepas dari koridor islam loh ya. Tetep menjaga kesopanan dan apabila bertabayun sama lawan jenis juga kudu tetep mesti jaga jarak.
“Jangan mengawasi oranglain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka aibnya, jangan menyelidikinya. Sibuklah dengan diri kalian, perbaiki aibmu. Karena kamu akan di tanya Allah tentang dirimu, bukan tentang orang lain.” (Sayyidina Ali Bin Abi Thalib r.a).
Yuk istighfar sama-sama.
astaghfirullahaladzim
astaghfirullahaladzim
astaghfirullahaladzim

Semoga Allah mengampuni kekepoan kita yang lalu-lalu dan semoga gada kekepoan negative lain yang kita perbuat setelah ini. Afwan minkum.

Selasa, 19 April 2016

21yo

Assalaamu'alaikum warohmatullaah wabarokaatuh.

Alhamdulillaaah.
This this the first post in 2016.
-Walaupun ini draft ke sekian ehehe-

Yakssss.
dikesempatan kali ini lagilagi ingin berbagi tentang kebahagian
I'm not celebrating.
I'm just taking a moment to remind and blablabla.

Oulraik, 21 tahun. Ga pernah kebayang bakalan hidup sampai di umur ini apalagi mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
Sempet kepikiran di detikdetik rawan, 'tamat nih'. Alhamdulillaah, Allah masih memberi kesempatan untuk hidup sampai saat mengetik ini. Cause I know, dosa ini terlalu banyak untuk dibawa ke hadapanNya :(

....
This is from my lovely father

edited by dea jessi illona

worth it meet up.
Special moment with special gurls.

created by Rindu Nurma Illahi
Someone who far away

made by Ka Nata
The precious one.

From Liya with beautiful wishlist

Edited by ka Dilla
pagi di hari itu berlalu dengan sapaan hangat ayah ibu yg harus disudahi dengan rutinitas pagi yang terus berlanjut sampai malam hari. Pulang ke rumah cuma 'setor muka' sama makan doang. Padahal..........
Sudahlah.

Mengingat umur yg semakin besar nilainya maka semakin banyaklah pengurangan disana-sini. Masih banyak bagian-bagian yg harus terus diperbaiki untuk mencapai tujuan abadi. Mudah-mudahan semua lantunan doa yg baik terkabulkan dan Allah kembalikan pada mereka dengan suatu yg jauh lebih baik.


Jazaakumullaah khairan katsiran atas doa dan ucapan dari semua social media maupun yg live di depan muka.
Semoga Allah mrmbalas kebaikan antum dengan kebaikan yg baik.
Barakallaahufiiku